Sejujurnya aku bingung dengan perkembangan prosesor saat ini, seperti
handphone, tablet, dan segalanya berbau teknologi semua serba cepat
berubah, totally fast evolution lah…sebagai manusia yang hidup di jaman
pentium, ternyata menerima kenyataan itu cukup sulit, tapi setelah
beradaptasi setidaknya yang sulit tadi lumayan teratasi, hehehe supaya
ga gaptek n ga lupa, berikut ini aku kutip langsung dari http://acerid.com/2010/03/mengenal-prose...i5-dan-i7/
tentu saja untuk lebih mengenal lagi keluaran produk intel, kebetulan
saya lebih seneng pake intel, entahlah…apa karena promosinya yang buat
saya lebih sreg ama intel…dari pentium4, dual core, core 2 duo, core 2
quad, core 2 extreme, core i3, i5, i7, bahkan ada i8, n katanya juga uda
keluar i9… buset dah!!!
Kabarnya sih perbedaan dari ketiga produk barunya tersebut Intinya core
i3 ditujukan buat Entry Level, core i5 buat mid level, kalo core i7
buat High Level. Terus ketiganya bakal ditanam di dekstop maupun
notebook. Selain itu, core i5 dan i7 mengadopsi fitur “Intel Turbo Mode
Technology” dimana fitur ini akan mematikan core yang tidak dipakai
ketika memproses aplikasi yang hanya membutuhkan single thread, ketika
memproses aplikasi single thread, processor akan mengoverclock aliran
thread data yang berjalan di atasnya sehingga pemrosesan lebih cepat,
sedangkan jika memproses aplikasi yang BUKAN single thread, core
tersebut akan hidup kembali.
Btw semoga informasi ini bermanfaat…thanks saya ucapkan untuk http://acerid.com/
Saat ini notebook terbaru yang memakai prosesor Intel sudah mulai
memakai keluarga Intel Core i. Ada yang dinamakan Core i3, Core i5, dan
Core i7. Ketiganya adalah pengganti resmi dari jajaran prosesor Intel
Core2 (Core2 solo, Core2 Duo, Core2 Quad). Perbaikan apa saja yang
ditawarkan dengan jajaran Core i ini? Kami akan coba jelaskan
sesederhana mungkin mengenai jajaran baru prosesor notebook ini.
Nehalem
Semua prosesor Intel dengan nama Core i dibangun dengan dasar arsitektur
yang diberi nama Nehalem. Secara sederhana, arsitektur baru ini
menawarkan performa yang lebih tinggi dengan pengaturan konsumsi daya
yang jauh lebih baik. Ada beberapa hal yang merupakan keunggulan dari
arsitektur Nehalem secara umum, jika dibandingkan dengan arsitektur Core
sebelumnya:
Penggabungan komponen
Pada Nehalem, ada beberapa komponen yang digabungkan menjadi satu di
dalam prosesor. Hal yang paling penting adalah penggabungan pengendali
memori (RAM) ke dalam prosesor. Sebelumnya, pengendali ini terletak di
luar prosesor. Dengan dimasukkannya pengendali memori ke dalam prosesor,
kecepatan aliran data antara prosesor dan memori menjadi lebih tinggi.
Pada prosesor Core i3 M, Core i5 M, dan Core i7 M, Intel bahkan
memasukkan VGA-nya ke dalam prosesor. Hal tersebut tentu saja membuat
kemampuan VGA menjadi lebih baik dibandingkan VGA onboard terdahulu.
Efisiensi daya, maksimalisasi performa
Pada Core2 Duo (prosesor dengan 2 inti prosesor/2 core), jika kecepatan
prosesor adalah 3 GHz, itu berarti kedua inti prosesor bekerja dengan
kecepatan 3 GHz. Saat prosesor beristirahat, keduanya akan turun
kecepatannya secara bersamaan juga.
Jadi, kalau ada software yang hanya bisa menggunakan 1 inti prosesor
(contoh: Apple itunes), kedua inti prosesor akan bekerja pada kecepatan
tertingginya (3 GHz). Satu inti prosesor bekerja mengolah data,
sementara inti lainnya hanya ikut-ikutan menaikkan kecepatan tanpa
mengolah data.
Pada Nehalem, kondisinya berbeda. Contohnya pada Core i3 (2 inti
prosesor/2 core), kondisi di atas hanya akan membuat 1 inti prosesor
bekerja dan menggunakan kecepatan maksimumnya. Sementara 1 inti prosesor
yang tidak terpakai akan tetap beristirahat untuk menghemat energi.
Hyper-threading (HT)
Tahukah Anda bahwa sebuah inti prosesor tidak selalu “dipekerjakan”
secara maksimal? Sebagai analogi, anggap sebuah prosesor dengan dua inti
(dual core) adalah sebuah ruang dengan dua orang di dalamnya. Pada saat
satu orang diminta memasak, kedua tangannya akan bekerja. Akan tetapi,
orang ini sebenarnya masih bisa menerima telepon sembari memasak, bukan?
Hal yang sama terjadi pada inti prosesor. Ada bagian-bagian dari inti
prosesor tersebut yang tidak terpakai saat sebuah perintah diberikan
padanya. Penyebabnya adalah perintah tersebut mungkin memang tidak
memanfaatkan bagian tertentu dari prosesor. Lalu, bagaimana caranya kita
bisa memanfaatkan bagian yang tidak bekerja tersebut? Intel menamakan
teknologi pemaksimalan kerja prosesor tersebut dengan nama
Hyper-threading (HT).
Sebuah inti prosesor yang memiliki teknologi HT akan dikenal oleh
Operating System (contoh: Windows7) sebagai 2 inti prosesor. Jadi,
Operating System dapat memberikan 2 pekerjaan pada sebuah inti prosesor.
Hal ini membuat prosesor berbasis Nehalem mampu bekerja lebih maksimal
dibandingkan pendahulunya.
Turbo boost
Kemampuan ini adalah fitur unggulan dari sebagian besar prosesor dengan
teknologi Nehalem. Ide dasarnya adalah HUGI (Hurry Up and Get Idle).
Teorinya adalah jika sebuah pekerjaan diselesaikan lebih cepat, prosesor
akan bisa beristirahat lebih cepat dan menghemat lebih banyak energi.
Pada umumnya, tiap prosesor memiliki batas maksimum konsumsi daya. Mari
kita ambil contoh Core i5 (2 inti prosesor/core) yang kisaran batas
konsumsi dayanya adalah sekitar 35 Watt. Jika VGA dan pengendali memori
di dalam Core i5 memakan 10 W dan hanya 1 inti prosesor yang terpakai,
konsumsinya hanya 22.5W, bukan? Lalu, bagaimana caranya prosesor dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat, sementara software tidak
menggunakan inti ke-2 yang tersedia?
Sisa jatah konsumsi daya yang 12.5W dapat digunakan Core i5 untuk
melakukan Turbo boost. Yang terjadi adalah (pada Core i5-430M, 2.2GHz),
kecepatan 1 intinya bisa dinaikkan hingga 2.53 GHz. Hal ini dilakukan
dengan memanfaatkan sisa jatah konsumsi daya dan memperhatikan
temperature prosesor. Jadi, prosesor 35W ini tidak akan melampaui
konsumsi dayanya, dan tidak akan kepanasan. Sementara itu, software
dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
Arrandale
Nama apa lagi ini? Nama ini kami angkat untuk membedakan Core i7 QM
dengan Core i7 M, Core i5 M dan Core i3 M. Saat ini, Core i7 QM masih
menggunakan teknologi Nehalem 45 nm. Meski bertenaga besar sekali,
teknologi 45 nm pada Core i7 membuatnya bekerja sedikit lebih panas.
Selain itu, Core i7 QM juga tidak memiliki VGA di dalam prosesor berinti
4-nya (Quad core).
Arrandale adalah kode untuk prosesor berbasis Nehalem untuk notebook
yang menggunakan teknologi 32 nm dan memiliki VGA terintegrasi di dalam
prosesor. Saat ini, Arrandale hanya memiliki jumlah inti prosesor
maksimum 2 (dual core). Akan tetapi, performanya tetap tinggi dan suhu
kerjanya cenderung lebih dingin dibandingkan Core i7.
Pilih yang Mana?
Sekilas, teknologi Nehalem yang dimiliki oleh Core i7, Corei5, dan Core
i3, sudah dipaparkan. Nah, sekarang, Anda akan memilih yang mana?
Core i7 QM
Prosesor notebook Core i7 QM memiliki kemampuan tertinggi. Tidak ada VGA
di dalam prosesor ini, tapi 4 inti prosesor (quad core), kecepatan
tinggi, dan Turbo boost adalah andalan utamanya. Prosesor dengan 4 core
dan hyper-threading ini akan dideteksi Windows seakan memiliki 8 inti
prosesor! Jika Anda membutuhkan performa notebook tertinggi yang bahkan
mampu bersaing dengan desktop, ini adalah pilihannya. Umumnya, notebook
dengan Core i7 akan memiliki VGA khusus. Jadi, gamer, pengguna aplikasi
grafis (Adobe Photoshop, 3ds Max), dan pencinta performa tinggi akan
menyukainya. Tentu saja, ada harga yang harus dibayar untuk performa
yang tinggi ini.
Core i7 M
Prosesor ini adalah Arrandale (2 inti prosesor) dengan performa terbaik.
Teknologi 32 nm membuatnya bekerja dengan suhu relative rendah.
Kecepatan tinggi, Hyper-threading, dan Turbo boost membuatnya memiliki
performa tinggi. Apabila dipadu dengan VGA tambahan, notebook berbasis
Core i7 M akan menjadi pilihan yang sangat baik bagi pencinta performa
tinggi. Kemampuannya bahkan dapat bersaing dengan Core i7 QM. Tentu
saja, dengan harga yang relatif lebih terjangkau.
Core i5 M
Notebook dengan prosesor ini memang memiliki 2 inti prosesor (dual
core). Akan tetapi, tersedianya Hyper-threading membuatnya tampil seakan
memiliki 4 inti prosesor. Turbo boost menjadi andalannya dalam hal
performa. Sementara itu, VGA terintegrasinya sudah mencukupi untuk
pemutaran film HD 1080p, bahkan film Blu-Ray. Jika perlu, beberapa game
3D ringan pun bisa dimainkannya. Jika Anda menginginkan performa tinggi
dengan mobilitas baik, Core i5 adalah pilihan yang baik. Harganya pun
tidak mencekik.
Core i3 M
Meski tidak dilengkapi Turbo boost, performa Core i3 tetap memikat.
Hyper-threading membuat kemampuannya dapat dipakai secara maksimal.
VGA-nya pun sudah lebih dapat diandalkan dibandingkan VGA onboard
terdahulu. Jika dana Anda terbatas namun menginginkan performa dari
arsitektur terbaik Intel, Core i3 adalah pilihan yang jauh lebih unggul
dibandingkan Core2 Duo.
Pengujian Singkat
Berikut adalah hasil perbandingan antara Core2 Duo T6600 dengan Core i3-330 dan Core i5-430
Software yang merupakan simulasi penggunaan berbagai aplikasi (MS
Office, Adobe, 3ds Max, MS Outlook, dsb) ini menunjukkan bahwa bahkan
Core i3 330 dengan mudah mengalahkan Core2 Duo T6600.
Software yang serupa dengan SYSmark ini lebih menitikberatkan pada
aplikasi sederhana yang umum digunakan notebook. Hasil ujinya tidak jauh
berbeda dengan yang sebelumnya.
3DMark 2006 adalah software uji kemampuan grafis. Dari pengujian ini
tampak bahwa Core i3 330M saja sudah unggul lebih dari 50% dibandingkan
VGA onboard yang dipasangkan pada Core2 Duo T6600 (Intel GMA 4500MHD).
Intel mengeluarkan Prosesor generasi terbaru yaitu Intel i9 “code name
GULFTOWN” [analogi dari i7 + 2, dengan 6 core fisik, sehingga dengan
begitu total thread count dapat mencapai 12 thread paralel ] dengan 12
MB L3, Rilis pertengahan 2010…
Spoiler untuk logo:
UPDATE
Intel Atom
Intel Atom adalah prosesor ultra low power baru dari Intel dengan kode
produksi Diamondville, merupakan prosesor paling hemat energi saat ini
untuk PC desktop, prosesor ini hanya membutuhkan daya sebesar 1 – 2,5
Watt atau hanya sekitar 3% dari daya yang dibutuhkan oleh Prosesor Intel
Core 2 Duo (65 Watt), namun dapat memberikan kemampuan desktop PC X86
seutuhnya, untuk menggenjot fungsi multimedia.
Intel Atom dilengkapi dengan dukungan Streaming SIMD Extensions 3
(SSE3). Prosesor Intel atom diproduksi dengan teknolgi 45nm, dengan
47juta transistor didalamnya dan ukuran fisik kurang dari 26mm persegi,
merupakan prosesor Intel terkecil saat ini.
PC desktop berbasis Intel ATOM diberi istilah NETTOP yang dapat
diartikan sebagai PC yang “low–cost”. “Bukan hanya dari sisi harga yang
terjangkau, lebih dari itu sebenarnya Intel telah memulai era hemat
energi pada dunia komputer khususnya desktop PC sehingga pengertian
low-cost akan mencapai pada biaya pemakaian harian dan kami memulainya
pertama kali di Makassar,” demikian disampaikan oleh Wandy Effendi,
Managing Director Elextra Komputer, melalui media rilis, Rabu 17
September.
PC Hybrid Grand SC530 yang berbasis ATOM cocok untuk semua kalangan,
mulai dari siswa yang baru mulai belajar menggunakan komputer sampai
dengan professional dikantor, ketika di test, PC Hybrid Grand SC530
ternyata sangat responsif menjalankan aplikasi office (internet,
pengetikan, kalkulasi, tabulasi dan presentasi), serta memadai pada
fungsi multimedia seperti memutar musik dan video.
“Hybrid GRAND SC530 dengan spesifikasi : Intel® Atom Processor 230
(512kb L2 cache / 1,6GHz / 533MHz FSB), Intel 945GCLF board, RAM 1GB
PC5300, HDD 80GB/7200rpm SATA, DVD-CDRW Combo, Multi Card Reader,
Keyboard + Optical Mouse, Speaker active dan LCD Monitor 16? Wide XGA
dibanderol dengan harga Rp 3,6 juta.
Elextra Komputer juga menyediakan opsi untuk harga yang lebih murah
karena sebenarnya PC berbasis Intel ATOM dengan spesifikasi paling minim
harganya bisa mulai dari 2 jutaan, harga yang murah ini dimaksudkan
untuk mempermudah bagi para pelajar dan kalangan akademisi untuk
memiliki PC yang sesuai dengan kebutuhan mereka”, terang Wandy Effendi.
0 komentar:
Posting Komentar