Dalam hidup bermasyarakat manusia membutuhkan seperangkat aturan-aturan
atau norma untuk mengatur hubungan antarmanusia. Norma-norma itu
dijadikan pedoman bagi anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Berbagai kebutuhan hidup manusia melahirkan beraneka ragam lembaga guna
memenuhi kebutuhannya itu. Misalnya kebutuhan manusia akan mata
pencaharian melahirkan lembagalembaga sosial, seperti industri,
perdagangan, koperasi, pertanian, dan lain-lain. Lalu, apakah yang
dimaksud dengan lembaga sosial?
1. Pengertian Lembaga Sosial
Pada setiap masyarakat terdapat cara-cara atau tujuan-tujuan yang khusus
agar segala sesuatu yang diperlukan manusia dapat dilakukannya atau
dipenuhi. Dengan kata lain memberikan kesempatan untuk dapat berusaha
secara teratur, sehingga manusia dapat berbuat dan menyatakan
perasaannya. Serta agar manusia dapat melakukan kebiasaan-kebiasaannya,
yaitu menemukan kesesuaian pendapat dalam menghadapi situasi yang
terjadi.
Kita hidup dalam kurun waktu, di mana banyak terjadi usaha-usaha dan
ikatan-ikatan baru yang banyak pula dipertemukan dengan berbagai
masalah. Kesemuanya ini merupakan lembaga-lembaga yang harus dihadapi
dalam jangkauan ketertiban sosial.
Lembaga sosial sering pula disebut sebagai pranata sosial. Secara umum,
lembaga sosial atau pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk
mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap
penting. Jadi, lembaga sosial adalah proses-proses yang tersusun untuk
melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.
Sistem norma tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan
ketentuan-ketentuan sanksi. Sistem norma itu merupakan hasil proses
berangsur-angsur menjadi suatu system yang terorganisasi. Artinya,
sistem itu telah teruji kredibilitasnya dan dipercaya sebagai sarana
untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya agama sebagai lembaga bukanlah
sekelompok orang, melainkan suatu sistem gagasan, kepercayaan, tata cara
ibadah, dan pedoman perilaku yang dipercaya penganutnya dapat membawa
pada kebaikan dunia dan akhirat.
Dari penjelasan di atas sudah pahamkah kamu mengenai pengertian lembaga
sosial? Apabila belum, mari kita simak bersama pengertian lembaga sosial
yang diutarakan oleh para ahli sosiologi dan antropologi berikut ini.
a. Robert Mac Iver dan C.H. Page
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan
untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok
masyarakat.
b. Leopold Von Wiese dan Howard Becker
Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antarmanusia dan
antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya,
sesuai dengan minat serta kepentingan individu dan kelompoknya.
c. Koentjaraningrat
Ahli antropologi dari Indonesia ini mengatakan bahwa lembaga sosial
adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada
aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan
manusia.
d. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto memakai istilah pranata sosial dalam melihat lembaga
yang intinya adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar
pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
e. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Lembaga sosial adalah kumpulan dari berbagai cara berperilaku yang
diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur
hubungan-hubungan sosial.
f. W.G. Sumner
Sumner mengungkapkan definisi lembaga sosial sebagai perbuatan,
cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sikap kekal
serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Lembaga
berfungsi agar ada keteraturan dan integrasi dalam masyarakat.
Setelah memahami beberapa pengertian lembaga sosial yang dikemukakan
oleh para ahli di atas, dapat ditarik sebuah benang merah bahwa lembaga
sosial berkaitan dengan hal-hal berikut ini.
a. Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi.
Maksudnya sistem norma tersebut saling berhubungan satu dengan yang
lain dan membentuk sebuah institusi dalam sebuah proses yang cukup
panjang.
b. Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan
sesuai dengan kebutuhan hidup. Seperangkat norma bersifat fleksibel,
seperti telah dibahas pada saat kamu duduk di kelas X dulu, bahwa norma
sosial adalah sesuatu yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan hidup dan
juga pola pemikiran seseorang atau sekelompok masyarakat. Dengan adanya
suatu perubahan sosial yang sifatnya menyeluruh, maka kemungkinan besar
norma sosial juga akan ikut berubah.
c. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar
dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Sebagaimana fungsi dari norma
itu sendiri, yaitu sebagai pengatur pola perilaku manusia sebagai
anggota masyarakat, yang keberadaannya sangat dibutuhkan untuk mencapai
keteraturan sosial.
2. Ciri-Ciri Lembaga Sosial
Segala sesuatu di dunia ini memiliki tanda atau ciri untuk membedakan
dengan sesuatu yang lain. Begitupun juga lembaga sosial. Menurut Gillin
dan Gillin, lembaga social mempunyai ciri-ciri umum, di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Merupakan organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang
terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
Lembaga sosial terdiri atas norma-norma, adat istiadat,
kebiasaan-kebiasaan, dan tata kelakuan yang tergabung dalam suatu
kesatuan yang fungsional.
b. Memiliki tingkat kekekalan tertentu. Maksudnya bahwa suatu norma,
adat istiadat, tata kelakuan baru akan menjadi lembaga sosial setelah
melalui proses yang membutuhkan waktu yang relatif lama.
c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu. Tujuantujuan itu
dimaksudkan agar apa yang dibutuhkan oleh manusia dapat terpenuhi.
Contohnya lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyebarkan ilmu
pengetahuan, serta mengajarkan berbagai cara hidup dan perilaku yang
lebih baik agar mampu menghadapi dan menyesuaikan dengan perubahan dan
perkembangan zaman.
d. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan
lembaga sosial yang bersangkutan. Alatalat perlengkapan itu, misalnya
mesin, peralatan, gedung atau bangunan, dan lain-lain. Contohnya dalam
lembaga pendidikan, di mana agar proses belajar mengajar di kelas dapat
berjalan lancar, maka dibutuhkan adanya alat-alat, seperti meja kursi,
ruang kelas, papan tulis, dan buku. Contoh lainnya adalah mesin-mesin
pabrik yang dibutuhkan dalam proses produksi.
e. Mempunyai lambang-lambang. Hal itu dimaksudkan untuk menggambarkan
tujuan dan fungsi lembaga sosial yang bersangkutan. Lambang-lambang ini
untuk setiap lembaga sosial tidak sama. Misalnya lambang setiap partai
politik yang mempunyai makna tersendiri bagi partai politik tersebut.
f. Mempunyai tradisi tertulis ataupun tidak tertulis. Hal itu
dimaksudkan untuk merumuskan tujuan, tata tertib, yang berlaku, dan
lain-lain lembaga sosial yang bersangkutan. Tradisi itu sebagai dasar
dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar