Sabtu, 28 September 2013

Pelestarian Flora, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa dan Lembaga Biologi (GEOGRAFI KELAS XI)


1. Pelestarian Flora

Pelestarian flora dititik-beratkan pada pelestarian hutan karena hutan lebih berkaitan pada kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Ingat saja hutan dapat menghasilkan sumber air, hutan dapat menghasilkan O2 (gas asam oksigen) yang penting untuk pernapasan makhluk hidup (paru-paru dunia), hutan merupakan sumber penghasilan manusia, dan sebagainya.

a. Pelestarian Hutan di Indonesia

Pelestarian Flora, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa
Menurut Sumadi Sutrijat yang dimaksud hutan adalah bentang darat yang tertutup pohon-pohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati dan lingkungannya.

Usaha-usaha dalam pelestarian hutan di Indonesia antara lain sebagai berikut.

1) Dibentuk polisi khusus (polsus) kehutanan untuk menjaga kelestarian hutan agar hutan tidak dicuri kayunya. Oleh karena itu, polsus di Kalimantan Tengah sudah mulai dipersenjatai.

2) Penerangan-penerangan lewat media cetak dan media elektro nika tentang pentingnya hutan.

3) Upaya merumahkan orang-orang perambah hutan agar tidak lagi merusak hutan. 
Pembangunan masyarakat sekitar hutan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya dengan cara dibantu mendirikan koperasi peternakan, pendidikan, dan sekolah (bina sosial).

4) Peningkatan sistem tebang pilih dengan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). 
Ini berarti para pengusaha kehutanan yang memegang HPH (Hak Pengusaha Hutan) tidak hanya memilih batang kayu yang besar-besar saja (minimal berdiameter 30 cm), tetapi berkewajiban membuat persemaian dan pembibitan untuk mereboisasi hutan yang sudah ditebangi. 

Selain itu penebangan tidak boleh dihabiskan, meskipun pohon-pohonnya sudah lebih besar dari ketentuan 30 cm. Pelestarian hutan di Indonesia sangat mutlak perlu, mengingat luas hutan kita tinggal 143 juta ha, yang terdiri atas hutan lindung 30 juta ha, cagar alam 19 juta ha, hutan produksi 64 juta ha (hutan yang boleh ditebang), dan hutan konversi 30 juta ha (hutan cadangan). Perlu diketahui pula bahwa laju tingkat kerusakan hutan sudah sangat memprihatinkan.

Tabel Luas Hutan Indonesia Tahun 2004
Provinsi
Luas (ha)
Sumatera
367,7 ribu
Kalimantan
610,9 ribu
Sulawesi
117,5 ribu
Maluku
24,3 ribu
Papua
163,7 ribu
Nusa Tenggara
14,5 ribu
Jawa 16,1 ribu
16,1 ribu

b. Pelestarian Hutan Tingkat Dunia

Usaha-usaha dalam melestarikan hutan di tingkat dunia antara lain sebagai berikut.

1) Dalam rangka studi hutan, Sulawesi dan Kalimantan ditetapkan sebagai Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Centre for International Forestry Research = CIFOR).

2) KTT - Bumi di Rio de Janeiro (tanggal 3 Juni 1992) disebut United Nations Conference of Environment Development, membahas pentingnya lingkungan hidup, khususnya hutan dan pengaruhnya terhadap lapisan ozon (O3). Dalam konferensi ini dihadiri oleh 178 anggota PBB, termasuk Indonesia. Indonesia mengusulkan agar negara-negara maju mau menyumbang sebesar 0,7% GNP negaranya untuk memperbaiki lingkungan hidup terutama hutan.

Menurut Sumadi Sutrijat hutan di Indonesia cenderung terjadi penciutan disebabkan penebangan kayu liar, bencana alam, konfersi lahan pertanian, dan berkembangnya proyek pembangunan.


Luas Cagar Alam dan Suaka Margasatwa di Indonesia Tahun 2004

Pulau
Jumlah
Luasnya (ha)
Jawa
68
176.872
Sumatera
27
1.313.057
Kalimantan
7
642.283
Sulawesi  
7
6.350
Bali
3
76.592
Nusa Tenggara
4
Maluku
1
Papua
1

2. Persebaran Lokasi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa di Indonesia Serta Jenis-jenis Satwanya

Cagar Alam dan Jenis Flora Indonesia


Cagar Alam

Jenis Flora

Sibolangit
(Sumatera Utara

Flora asli dataran rendah Sumatera Timur, ) antara lain pohon lebah dan bunga bangkai
raksasa

Rimbo Panti (Sumatera Barat)
Flora asli Sumatera Barat (antara lain pohon kamfer dan kemenyan)

Bengkulu

Bunga Rafflesia (Rafflesia Arnoldi) jenis
bunga terbesar di dunia
Pulau Dua (Jawa Barat)

Berupa hutan, terkenal sebagai kerajaan
burung
Cibodas di kaki Gunung Gede (Jawa Barat)
Hutan cadangan, wisata alam


Suaka Margasatwa

Jenis Flora

Penanjung, Pantai Pangandaran (Jawa Barat)
Hutan pantai
Lalijiwo di Lereng G. Arjuna (Malang)
Hutan alpina dan berjenis-jenis cemara
Florence (Papua)

Flora asli Papua: Rasamala, Eucalyptus
(minyak kayu putih)

Suaka Margasatwa dan Jenis Satwa Indonesia


Suaka Margasatwa
Jenis Satwa
Gunung Leuser,
margasatwa terbesar di Indonesia (Aceh)
Gajah, badak Sumatera, suaka harimau doreng, rusa, kambing hutan, orang utan, tapir dan berbagai jenis burung
Sumatera Selatan
Gajah, badak, kerbau liar, tapir, harimau doreng (harimau Sumatera), dan rusa
Kutai
(Kalimantan Timur)
Rusa, babi hutan, orang utan, dan kanau atau bakantan (kera berhidung panjang)
Baluran (Banyuwangi)
Badak, banteng, kerbau liar, rusa, babi hutan, lutung, dan ayam hutan
Pulau Mojo (Sumbawa-NTT)
Babi hutan, rusa, sapi liar, burung kakaktua, dan ayam hutan
Pulau Komodo (Flores Barat - NTT)
Komodo, rusa, babi hutan, kerbau liar, ayam hutan dan burung kakaktua. Menurut penelitian Nicole (sarjana wanita Jerman) habitat komodo di situ ada 3000 ekor
P. Panaitan (Ujungkulon)
Ular Sanca (bantuan dari Kebun Binatang London) 30 ekor ditambahkan di pulau itu
P. Kaget di tengah-tengah Sungai Barito
Bakantan dan kera berhidung mancung

3. Lembaga Biologi

Untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, Indonesia memiliki lembaga-lembaga biologi seperti berikut.

a. Kebun Raya Bogor dengan cabang-cabangnya di Cibodas (Jawa Barat), Purwodadi (Jateng), Lawang (Jatim), Eka Karya (Bali), dan Sibolangit (Sumatera Utara). Di dalam Kebun Raya Bogor tumbuh semua jenis tanaman tropis sebanyak ± 16.000 pohon, meliputi ± 6.000 spesies.
b. Herbarium Bogoriense dengan koleksi ± 1 juta set.
c. Museum Zoologicum Bogoriense menyimpan ± 600.000 ekor binatang (dalam bentuk diawetkan).
d. Lembaga Penelitian Botani Bogor.
e. Lembaga Penelitian Laut di Jakarta.
Demikianlah materi Pelestarian Flora, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa dan Lembaga Biologi, semoga bermanfaat.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar