Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekoefisiensi
1. Pemanfaatan Sumber Daya alam
Dalam
memanfaatkan sumber daya alam perlu dipertimbangkan nilai dan prinsip
ekoefisiensi (ekonomi efisiensi), artinya dengan tenaga dan biaya untuk
mengolah apakah barang tambang layak digali sehingga perlu
diperhitungkan biaya penambangan, besarnya volume barang tambang,
manfaat barang tambang, dan untung ruginya dalam pertimbangan
pengelolaan barang tambang tersebut. Negara kita kaya akan barang
tambang. Barang tambang tersebut menyebar di dalam bumi. Meskipun sudah
ditemukan tempat-tempat tambang, namun sebenarnya banyak pula tempat
yang belum diusahakan.
Hal ini
dapat dimaklumi karena negara kita masih perlu modal dan tenaga ahli.
Untuk mengatasi hal ini pemerintah mengundang investor asing (penanam
modal asing) untuk membantu pengem bangan pertambangan.
Selain mengundang investor asing,
pemerintah juga terus melakukan pendidikan kepada tenaga-tenaga muda
agar mereka dapat turut membantu pembangunan, khususnya pertambangan
agar tidak terus-menerus tergantung dengan negara lain.
Usaha
pertambangan ini biasanya diawali dengan penelitian lapangan untuk
mengetahui tempat-tempat yang mengandung bahan tambang atau disebut
eksplorasi. Apabila tempat bahan tambang sudah dipastikan maka dilakukan
penggalian maupun pengeboran atau disebut eksploitasi. Usaha
penambangan ini memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit.
2. Pengelolaan Bahan Tambang Berdasarkan Kegunaannya dan Pemanfaatannya
Usaha
pertambangan tentu saja tidak boleh dilakukan sembarangan mengingat ada
bahan-bahan tambang yang tidak dapat diperbarui, maksudnya bahan tambang
tersebut akan habis apabila diambil sekali dan dalam jumlah yang besar.
Berdasarkan kegunaannya, bahan tambang dapat dibagi menjadi pertambangan bijih, energi, dan mineral.
a. Pertambangan Bijih/Logam
Pertambangan ini meliputi bijih besi, bauksit, timah, nikel, tembaga, emas, dan perak.
1) Bijih Besi
Beberapa macam bijih besi antara lain sebagai berikut.
a) Bijih besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
b) Bijih besi magnetik hematit terdapat di Kalimantan Tengah.
c) Bijih
besi titan terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu, Lampung,
Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Setelah digali dan disemprot de ngan air, akan dihasilkan konsentrat
besi. Pabrik pelebur besi baja Indonesia terdapat di Cilegon, yaitu PT
Krakatau Steel.
2) Bauksit (Biji Aluminium)
Bauksit
merupakan mineral yang ringan, kuat, dan tidak berkarat. Tambang bauksit
dihasilkan di Kepulauan Riau, Pulau Bintan, Pulau Bintang, dan
Singkawang.
3) Timah
Timah
termasuk salah satu hasil mineral yang terpenting di Indonesia. Manfaat
timah, yaitu untuk kaleng, patri, huruf cetak, tube, kertas timah, dan
lain-lain. Tambang timah terdapat di pulau Singkep, Bangka, Belitung,
dan lepas pantai di sekitarnya. Hasil tambang timah di darat disebut
timah primer, sedangkan yang di lepas pantai disebut timah sekunder. Di
Indonesia banyak dihasilkan timah sekunder dan menjadi pabrik peleburan
timah terbesar ketiga setelah Bolivia dan Malaysia.
4) Nikel
Biji nikel
terdapat dalam tanah hasil pelapukan peridotit atau serpentit.
Daerah-daerah pertambangan nikel di Indonesia antara lain Pulau Mantang
di Teluk Bone, Pulau Halmahera, Pulau Gag di Irian Jaya, di sekitar
Kolaka (Sulawesi Tenggara) berpusat di Ponalo, dan Pegunungan Verbeek
berpusat di Soroako.
5) Seng
Terdapat di
beberapa daerah Indonesia, antara lain Jawa Timur, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
dan Sulawesi Tenggara. Pengolahan seng menjadi seng lembaran dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan swasta di kota-kota besar.
6) Intan
Tambang
intan terdapat di Kalimantan Selatan, terletak di sekitar Sungai Kusan
dan Riam Kanan Kiri. Penggalian dipusatkan di Simpangempat (dekat
Martapura) oleh PN Aneka Tambang. Di samping itu, rakyat juga
melaksanakan penggalian dengan cara mendulang. Pendulangan intan oleh
rakyat yang terkenal di Cempaka I (dekat Banjar Baru). Kota Martapura
merupakan tempat penggosokan intan yang terkenal di Indonesia.
7) Tembaga
Tembaga
terdapat di Cikotok (Banten Selatan), Songkarapi (Sulawesi Selatan), dan
Kompara (Irian Jaya). Tembaga yang sudah ditambang baru terdapat di
Irian Jaya, diusahakan dengan modal Jepang dan Amerika. Bijih tembaga
tersebut diolah di pabrik (di Kota Tembagapura) yang didirikan pada
ketinggian 2.600 m dan menghasilkan konsentrat dengan kadar 26%.
Konsentrat itu diangkut ke pelabuhan dekat muara Sungai Tipuka dengan
saluran pipa yang panjangnya 100 km. Tembaga banyak diekspor ke Jepang.
8) Emas dan Perak
Tambang emas
dan perak terdapat di Rejang Lebong (Bengkulu) dan Banten Selatan (Jawa
Barat). Penambangannya dilakukan oleh PN Aneka Tambang di Cikotok,
kemudian diangkut ke Jakarta, dan diolah oleh PN Logam Mulia menjadi
emas/perak batang.
b. Pertambangan yang Menghasilkan Energi
Pertambangan ini terdapat pada minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
1) Minyak Bumi
Minyak bumi
menurut Sujiran Resosudarmo terjadi dari plankton atau mikroorganisme
yang tertimbun berjuta-juta tahun di dasar laut. Hal ini terjadi karena
penguraian secara kimia yang tidak sempurna. Mikro organisme yang banyak
mengandung lemak berubah menjadi lumpur busuk yang berada di antara
lapisan pasir dan tanah kedap yang disebut sapropelium. Akibat tekanan
yang semakin besar dan temperatur yang semakin tinggi maka sapropelium
berubah menjadi minyak bumi.
Pertambangan
minyak bumi di Indonesia ditangani oleh Pertamina, yang dalam kegiatan
eksplorasi dan eksploitasinya meng adakan perjanjian kerja sama bagi
hasil dengan sejumlah besar perusahaan asing.
Daerah-daerah minyak bumi di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a) Jawa: daerah Delta Sungai Brantas, Cepu, dan Jatibarang, pabrik penyulingan di Wonokromo dan Cepu.
b) Sumatera:
terdapat di Peureulak - Langkat, Dataran Riau (sekitar Pekanbaru),
Jambi, dan Palembang, pabrik penyulingannya di Pangkalan Brandan, Dumai,
Plaju, dan Sungai Gerong.
c) Kalimantan: terdapat di Pulau Bunyu dan Tarakan, sekitar Sungai Mahakam, pabrik penyulingannya di Balikpapan.
d) Maluku/Seram: di Bula.
e) Irian Jaya: terdapat di Sorong dan Babo.
f) Lepas
pantai: lepas pantai sebelah timur Balikpapan (Ataka), lepas pantai Aceh
Timur, Laut Jawa (Shinta dan Arjuna), dan lepas pantai Sumatera bagian
tenggara (Zeida dan Cita).
2) Gas Alam
Gas alam
dapat ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam didapatkan di
lapangan minyak Arun (Aceh), Badak (di Bontang, Kalimantan Timur), dan
di Kepulauan Natuna. Sesudah dicairkan disebut LPG (Liquid Petroleum
Gas) dan LNG (Liquid Natural Gas) yang kemudian diekspor ke Jepang, USA,
dan Singapura
3) Batu Bara
Batu bara
Indonesia menurut Sujiran Resosudarmo terbentuk pada zaman tertier. Batu
bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah selama
berjuta-juta tahun. Semakin tua umur batu bara kadar bakarnya juga
semakin tinggi. Batu bara yang terbentuk pada zaman karbon merupakan
batu bara yang bermutu tinggi, sedangkan yang terbentuk pada zaman
tertier mutunya kurang baik dan disebut batu bara muda.
Daerah-daerah pertambangan batu bara di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a) Pertambangan Bukit Asam (Sumatera Selatan), di sepanjang Sungai Lematang, Pusatnya Tanjung Enim.
b) Pertambangan Umbilin (Sumatera Barat) dengan pusatnya di Sawahlunto.
Cadangan batu bara ditemukan pula di Sungai Berau (Kali man tan Timur), Pulau Laut, Lampung, dan muara Bungo (Jambi).
c. Pertambangan Mineral Industri
Macam-macam pertambangan mineral industri di antaranya sebagai berikut.
1) Batu
kapur, terdapat pada pegunungan kapur di Pulau Jawa, Sumatera Utara,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali bagian selatan, dan Irian Jaya
bagian selatan. Batu kapur juga dapat diambil dari batu-batu karang di
dasar laut dangkal di dekat pantai. Cara pengambilan batu kapur dan
karang pantai digali, kemudian diangkut hasilnya. Batu kapur yang
digunakan sebagai bahan bangunan harus dibakar lebih dahulu.
2) Yodium terdapat di dekat Mojokerto dan Semarang.
3) Belerang terdapat di Gunung Welirang (Jawa Timur) dan Gunung Patuha (Jawa Barat).
4) Tanah
liat, yaitu tanah yang banyak mengandung liat (65%). Butir-butirnya
sangat halus sehingga rapat dan sulit merembeskan air. Tanah ini banyak
terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan Sumatera.
5) Kaolin terdapat di Bangka, Belitung, dan Sulawesi utara. Hasil tambang ini diolah dalam industri keramik di beberapa kota.
6) Pasir Kuarsa
Tempat-tempat
penggalian pasir kuarsa terdapat di Bangka, Belitung, dan Jawa timur
(Madura). Pasir kuarsa diolah lebih lanjut di pabrik-pabrik untuk bahan
membuat kaca, piring, dan gelas.
7) Batu Granit
Batu granit terdapat dan diolah di Pulau Karimun (Riau), kemudian diangkut ke Dumai dan Pulau Batam.
3. Jenis-jenis dan Proses Pemanfaatan Barang Tambang
Bahan tambang dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Adapun pemanfaatannya antara lain sebagai berikut.
a. Besi dapat digunakan untuk membuat jembatan, jalan kereta api, kons truksi bangunan, dan industri mobil.
b. Aluminium
merupakan logam yang ringan dan kuat yang digunakan untuk membuat badan
pesawat terbang, kapal laut, alat dapur, perkakas rumah tangga, uang
logam, dan sebagainya.
c. Timah
digunakan sebagai bahan untuk membuat kaleng, tube, bahan pelapis besi
agar tidak berkarat dan untuk patri. Logam ini sangat lunak sehingga
dapat dibuat sangat tipis hampir serupa dengan kertas. Kertas timah
dipakai untuk pembungkus rokok dan permen.
d. Nikel untuk bahan campuran dalam industri besi baja agar kuat dan tahan karat.
e. Tembaga untuk bahan kabel dan industri barang-barang perunggu dan kuningan.
f. Emas dan perak untuk bahan perhiasan.
g. Seng dan Plumbum untuk atap rumah dan industri rumah tangga.
h. Intan sebagai bahan perhiasan dan pemotong kaca.
i. Minyak bumi untuk penerangan rumah, tenaga penggerak mesin pabrik, untuk bahan bakar kendaraan bermotor.
j. Gas alam untuk bahan bakar rumah tangga dan industri.
k. Batu bara sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan bahan mentah untuk cat, obat-obatan, wangi-wangian, dan bahan peledak.
l. Batu
gamping dan batu kapur banyak digunakan untuk bahan bangunan, bahan
utama pembuatan semen dan bahan ikutan pada peleburan bijih besi. Kapur
juga berguna untuk pupuk bagi tanah yang kekurangan zat kapur. Tanah
semacam ini banyak dijumpai di daerah bekas rawa.
m. Yodium untuk campuran obat penyakit gondok.
n. Belerang untuk campuran obat penyakit kulit.
o. Fosfat digunakan untuk bahan bakar industri pupuk.
p. Tanah liat merupakan bahan dasar untuk pembuatan batu bata dan gerabah.
q. Kaolin sebagai bahan pembuat porselin dan keramik.
r. Pasir kuarsa merupakan bahan untuk membuat kaca, gelas, dan piring.
s. Batu granit untuk bahan bangunan.
t. Platina (emas putih) untuk perhiasan.
u. Wolfram untuk industri listrik.
v. Tras untuk bahan semen.
w. Batu pualam (marmer) untuk lantai dan pelapis baja.
x. Batu gips untuk industri kecil dan untuk membuat alat peraga bidang kedokteran.
y. Asbes berguna untuk industri bangunan (atap rumah).
4. Peranan Tambang Dalam Pembangunan Indonesia
Indonesia
terkenal sebagai negara yang kaya raya akan bahan tambang. Bahan tambang
di Indonesia ditemukan di darat dan di laut. Untuk mendapatkan serta
mengolah bahan tambang tersebut diperlukan banyak modal, tenaga ahli,
dan teknologi tinggi. Pemerintah menghimpun kesemuanya ini dari dalam
maupun dari luar negeri.
Peranan barang tambang dan bahan galian dalam pembangunan Indonesia sebagai berikut.
a. Mengurangi pengangguran karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja.
b. Menambah pendapatan negara karena bahan tersebut dapat di ekspor ke luar negeri.
c. Memajukan industri dalam negeri.
d. Memajukan bidang transportasi dan komunikasi di Indonesia.
Pertambangan
secara besar-besaran di Indonesia dengan peralatan modern, baru
dilaksanakan untuk bahan tambang penghasil energi dan mineral logam.
Usaha pertambangan dipegang oleh pemerintah dan sebagian oleh perusahaan
swasta.
Hasilnya
sebagian besar diekspor. Penambangan mineral bukan logam dan batuan
dilakukan oleh penduduk atau perusahaan setempat, umumnya secara
kecil-kecilan dan dengan peralatan sederhana. Produksinya belum teratur
dan hanya digunakan untuk keperluan dalam negeri.
Demikianlah Materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekoefisiensi.
0 komentar:
Posting Komentar