Setelah
kamu mengkaji subpokok bahasan di atas, tentunya kamu dapat menentukan
beberapa faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya masyarakat
multikultural bukan? Namun demikian, kita perlu mempelajari hal tersebut
bersamasama. Marilah kita simak bersama pemaparan faktor yang dapat
memengaruhi terbentuknya masyarakat multikultural.
1. Faktor Kondisi Geografis
Tentunya
kamu telah mengetahui bahwa negara kita berbentuk kepulauan bukan?
Dalam kenyataannya memang negara kita sangat luas yang terdiri dari
puluhan ribu pulau yang masing-masing dipisahkan oleh lautan. Di samping
itu, fenomena alam pada masing-masing pulau seperti curah hujan, suhu,
keadaan kelembaban udara, dan reliefnya juga tidak sama.
Perbedaan-perbedaan
yang menyangkut keadaan alam di negara kita ini disadari atau tidak
telah memengaruhi keanekaragaman masyarakatnya. Masyarakat yang tinggal
di lereng pegunungan memiliki upaya sendiri untuk mempertahankan
hidupnya, dengan lebih memilih mata pencaharian yang berkaitan dengan
relief alam pegunungan, dan akhirnya mereka melahirkan kebudayaan
sendiri. Begitu pula dengan orang-orang di tepi pantai, mereka tidak
mungkin akan sama usahanya dengan orang-orang yang tinggal di lereng
pegunungan. Mereka lebih memanfaatkan laut untuk mempertahankan hidupnya
atau untuk menggali sumber pendapatan mereka, yaitu dengan menjadi
nelayan.
Lalu,
bagaimana dengan orang-orang yang hidup di kota? Tentunya orang-orang
yang tinggal di kota dengan relief yang berbeda dengan yang telah
disebutkan di atas, tidak akan menjadi nelayan, penebang hutan atau
petani, karena mereka telah dikondisikan oleh keadaan geografis mereka
untuk tidak bekerja seperti itu, melainkan dengan membuka usaha, bekerja
di kantor, mengajar, dan lain sebagainya.
Pada
dasarnya, keadaan alam atau geografis suatu wilayah tidak menentukan
kebudayaan suatu masyarakat, melainkan hanya pada corak kebudayaannya.
Corak kebudayaan tersebut muncul dari kepribadian orang-orang yang hidup
di sekitarnya. Misalnya, seorang nelayan memiliki corak kebudayaan yang
ditandai dengan kepribadian yang keras, karena kehidupannya selalu
dekat dengan ombak yang menderu, angin yang kencang, dan lain
sebagainya.
2. Pengaruh Kebudayaan Asing
Letak
negara kita secara geografis memang sangat strategis. Bagaimana tidak?
Kalau kita coba mengingat sejarah, Indonesia merupakan jalur perdagangan
internasional yang menghubungkan antara Eropa dengan Cina dan Jepang.
Selain itu, letak negara kita yang berada di antara dua samudra besar,
yaitu samudra Hindia dan Pasifik, serta dua benua besar, yaitu Benua
Asia
dan Australia merupakan daya tarik tersendiri bagi bangsa asing untuk
singgah, bahkan menetap di sini. Posisi demikian ini sangat memengaruhi
masuknya budaya asing ke negara kita. Melalui para pedagang asing,
pengaruh kebudayaan dan agama masuk ke negara kita. Masih ingatkah kamu
bagaimana Islam masuk ke Indonesia? Islam pertama kali masuk ke
Indonesia melalui jalur perdagangan yang memanfaatkan kondisi geografis
Indonesia. Pada saat itu banyak para pedagang dari Gujarat yang singgah
di pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia. Sambil berdagang mereka
menyebarkan ajaran agama Islam kepada penduduk di sekitar pelabuhan
untuk kemudian disebarluaskan ke seluruh penjuru pulau tersebut.
Namun bukan hanya itu saja yang dapat mempermudah
masuknya
budaya asing ke negara kita. Keterbukaan masyarakat kita dalam menerima
budaya asing juga dapat memengaruhi terjadinya masyarakat
multikultural. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang semakin canggih, pengaruh kebudayaan asing dapat dengan mudah masuk
ke negara lain. Saat ini, budaya asing terutama teknologi yang bersifat
praktis masuk dengan mudahnya ke negara kita. Hal ini karena masyarakat
kita begitu terbuka dan merasa terbuai dengan kemudahan-kemudahan
teknologi untuk membantu kehidupan mereka.
Budaya
asing terutama teknologi sebenarnya memberikan kemudahan-kemudahan bagi
manusia. Misalnya pemanfaatan internet sebagai media pendidikan. Tanpa
kita sadari, internet seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang bersifat negatif.
Misalnya mengakses situs porno, pembajakan kartu kredit, atau transaksi
ilegal. Dengan demikian selain
3. Iklim yang Berbeda
Iklim
yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain akan
menimbulkan kondisi alam yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan ini,
maka secara langsung maupun tidak akan berpengaruh terhadap pola-pola
perilaku manusia dalam menyesuaikan diri dengan iklim tersebut. Hal ini
terutama berhubungan dengan pemanfaatan iklim untuk menentukan sistem
mata pencaharian hidup mereka, pakaian, makanan pokok dan lain-lain.
Tahukah kamu apakah akibat? Tentunya akan terbentuk masyarakat yang
multikultural berdasarkan iklim dan cuaca yang ada di wilayah tersebut.
Perbedaan
iklim di dunia akan menyebabkan masyarakat yang berada di tempat dengan
iklim tertentu akan berusaha menyesuaikan diri. Terutama dalam hal mata
pencaharian hidup dan pola hidup sehari-hari, tentunya kebudayaan
masyarakat juga akan menyesuaikan. Misalnya masayarakat yang hidup di
daerah dengan iklim tropis mempunyai mata pencaharian di bidang agraris,
pakaian yang dikenakan tidak terlalu tebal. Berikut ini adalah peta
pembagian iklim di dunia. Simaklah baik-baik pembagiannya.
0 komentar:
Posting Komentar