Minggu, 22 September 2013

Sumber Tegangan Bolak Balik (AC) (FISIKA KELAS X)

Sumber Tegangan Bolak-Balik (AC) dan Pemakaiannya
a. Dinamo
Dinamo banyak digunakan pada sepeda sebagai sumber penerangan. Dinamo merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan arus listrik dan energi mekanik. Dengan kata lain, dinamo mengubah energi gerak (energi mekanik) menjadi energi listrik.
Prinsip kerja dinamo adalah imbas elektromagnctik. Di dalam dinamo, kumparan berada dalam ruangan yang mengandung medan magnet homogen. Jika kumparan berputar, fluks magnet yang menembus kumparan akan berubah-ubah setiap waktu, Menurut Faraday, hal ini mengakihatkan timbulnya arus listrik yang disebut dengan imbas (arus induksi) yang berupa arus bolak-balik. Jika dilihat menggunakan osiloskop, maka grafiknya berbentuk grafik sinusoidal.
Dinamo yang menghasilkan arus searah mempunyai prinsip yang sama dengan generator. Dinamo menggunakan cincin belah (komutator) yang berfungsi sebagai penyearah. Ketika kumparan berputar, arus imbas muncul dengan arah yang selalu tetap setiap selang putaran 180o.
b. Generator
Generator merupakan alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Sebuah generator mempunyaì beberapa kumparan yang dililitkan pada inti besi yang bergerak memutar dalam medan magnet. Sumber diputar secara mekanis dan ggl induksi kumparan berputar. Akibatnya, muncul arus listrik yang merupakan keluaran dan generator.
Lebih dari 90% tenaga listrik yang digunakan di dunia dihasilkan oleh generator. Pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA), inti besi dipasang pada poros besar yang dihubungkan dengan turbin. Ketika arus air yang deras mengenai turbin, inti besi akan bergerak sehingga menghasilkan arus. Pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), uap air dengan tekanan tinggi digunakan untuk memutar turbin.
c. Transmisi PLN
Dalam transmisi listrik, transformator berperan sangat penting. Daya listrik yang dihasilkan pembangkit tenaga listrik harus ditransmisikan melalui jarak yang jauh. Pada jalur transmisi ini terdapat kerugian-kerugian daya. Kerugian ini dapat ditekan jika daya listrik ditransmisikan pada tegangan tinggi menggunakan transformator. Semakin besar tegangan yang digunakan, arus akan semakin kecil, sehingga semakin sedikit daya yang terbuang di jalur transmisi. Itulah sebabnya, daya listrik ditransmisikan dengan tegangan tinggi, sekitar 70 kV.
Daya biasanya dibangkitkan pada tegangan yang lebih rendah dari tegangan transmisi ini. Tegangan di rumah atau di pabrik juga jauh lebih rendah dari tegangan transmisi. Alasan utama penggunaan tegangan bolak-balik untuk menstransmisikan daya listrik adalah karena dapat dengan mudah dinaikkan atau diturunkan. Tegangan keluaran dari pembangkit tenaga listrik akan dinaikkan untuk keperluan transmisi. Sesampainya di kota, tegangan diturunkan kembali untuk keperluan distribusi.
Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan disebut transformator atau lebih dikenal dengan istilah trafo.
Di rumah yang memasang listrik, selain dilengkapi dengan kWh meter dan pembatas daya, juga dilengkapi dengan sekring. Sekring dipasang untuk keamanan instalasi agar tidak terjadi hubungan pendek (korsleting). Tiap sekring mempunyai nilai yang telah ditentukan, misalnya 3 A, 5 A, 13 A, 15 A, dan seterusnya. Sekring dipasang secara seri dengan peralatan listrik. Ketika terjadi kelebihan arus pada alat listrik, sekring akan putus dan kerusakan alat dapat dihindari. Misalnya sebuah alat listrik 110 W, 220 V memerlukan kuat arus 220 : 110 = 2A. Maka nilai sekring yang dipilih harus sedikit lebih besar, misalnya 3A.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar