Sosialisasi merupakan suatu proses di mana individu mempelajari nilai
dan norma yang berlaku dalam masyarakat guna mengembangkan diri sendiri.
Individu tidak hanya belajar bertindak atas dasar cara tertentu karena
ada imbalan atau hukuman dari luar, tetapi karena adanya kesadaran diri
untuk maju. Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai yang
berbeda-beda dalam menentukan tindakan seseorang. Standar seseorang
disebut baik di sekolah dan di kelompok sepermainan tentu berbeda.
Di sekolah, misalnya, seseorang dapat disebut baik apabila tidak pernah
terlambat datang ke sekolah atau tidak pernah membuat keonaran.
Sementara di kelompok sepermainan, seseorang dapat disebut baik apabila
memiliki rasa kesetiakawanan yang tinggi dengan teman dan saling
membantu. Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe
sosialisasi yang ada. Ada dua tipe sosialisasi dalam masyarakat, yaitu
tipe formal dan tipe informal.
a. Tipe Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang
menurut ketentuan yang berlaku dalam negara. Atau dengan kata lain
sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang bersifat resmi.
Pada tipe sosialisasi ini, biasanya ada aturan-aturan yang sifatnya
mengikat dan harus dipatuhi oleh semua anggota lembaga, serta tidak
dilandasi oleh sifat kekeluargaan. Sosialisasi tipe ini terdapat pada
lembaga-lembaga, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
b. Tipe Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di dalam masyarakat atau dalam pergaulan
yang bersifat kekeluargaan, seperti antarteman, sahabat, dan
kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
Baik sosialisasi formal maupun informal tetap mengarah kepada
pertumbuhan pribadi seseorang agar sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku di lingkungannya. Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara
formal dan informal, namun hasilnya sangat sulit untuk dipisah-pisahkan
karena individu biasanya mendapat sosialisasi formal maupun informal
secara bersamaan.
0 komentar:
Posting Komentar