Interseksi
merupakan persilangan, pertemuan, atau titik potong keanggotaan dari
dua suku bangsa atau lebih dalam kelompok-kelompok sosial di dalam suatu
masyarakat majemuk. Di dalam berbagai kelompok sosial yang ada di
masyarakat itulah terjadi interseksi keanggotaan anggotaanggota
masyarakat.
Dengan
kata lain, anggota kelompok sosial tertentu termasuk juga anggota
kelompok sosial yang lain yang memungkinkan anggota-anggota masyarakat
memiliki keragaman sifat-sifat yang berdasarkan ras, suku bangsa, dan
agama. Interseksi dapat terjadi, misalnya antara ras dengan agama, klan
dengan suku bangsa, suku bangsa dengan agama, dan seterusnya.
Contohnya
dalam masyarakat kita, terutama yang hidup di kota-kota besar umumnya
terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai suku bangsa, seperti
Jawa, Batak, Minang, dan Bali dengan adat istiadat dan bahasa yang
berbeda satu sama lain. Antara berbagai kelompok suku bangsa itu
bersilangan keanggotaan dengan kelompok agama, yaitu Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, dan Buddha. Persilangan itu terjadi karena suku Jawa
menganut agama Kristen, Islam, Katolik, Hindu, dan Buddha, begitupun
suku bangsa yang lain juga menganut agama-agama tersebut. Dengan
demikian terjadi persilangan antara suku bangsa dengan agama.
Dalam
masyarakat, hal yang terpenting untuk terjadinya interseksi antara
unsur-unsur masyarakat yang berbeda-beda itu adalah adanya sarana-sarana
pergaulan di antara mereka, sehingga terjadi komunikasi di antara warga
masyarakat yang berasal dari berbagai golongan sosial maupun golongan
etnik. Sarana-sarana pergaulan itu antara lain melalui bahasa nasional
(Bahasa Indonesia), pelabuhan, pasar, sekolah atau universitas,
perkawinan campuran, dan transmigrasi. Karena adanya saranasarana
pergaulan ini, warga masyarakat yang mempunyai latar belakang ras atau
suku bangsa yang berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi suatu golongan
atau kelompok social tertentu, atau menjadi penganut suatu agama
tertentu. Keadaan seperti inilah yang disebut dengan interseksi
keanggotaan anggota-anggota masyarakat di dalam kelompok sosial. Mereka
yang berbeda-beda dalam hal suku bangsa dan agamanya tidak dengan
sendirinya identik dengan suatu lapisan tertentu dalam pelapisan
masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar