Penerapan Hukum Kepler – Ilmu
perbintangan atau astronomi telah dikenal oleh manusia sejak beribu-ribu
tahun yang lalu. Sejak dahulu, gerakan bintang-bintang dan planet yang
terlihat bergerak relatif terhadap Bumi telah menarik perhatian para
ahli astronomi sehingga planet-planet dan bintang-bintang tersebut
dijadikan sebagai objek penyelidikan. Hasil penyelidikan mereka mengenai
pergerakan planet-planet dan bintang tersebut, kemudian dipetakan ke
dalam suatu bentuk model alam semesta. Dalam perkembangannya, beberapa
model alam semesta telah dikenalkan oleh para ahli astronomi.
Sebuah model alam semesta yang dikenalkan oleh Ptolomeus sekitar
140 Masehi, menyatakan bahwa Bumi berada di pusat alam semesta.
Matahari dan bintang-bintang bergerak mengelilingi Bumi dalam lintasan
lingkaran besar yang terdiri atas lingkaran-lingkaran kecil (epicycle).
Model alam semesta Ptolomeus ini berdasarkan pada pengamatan langsung
gerakan relatif bintang dan planet-planet yang teramati dari Bumi. Model
alam semesta Ptolomeus ini disebut juga model geosentris.
Pada 1543 Masehi, Copernicus mengenalkan model alam
semesta yang disebut model Copernicus. Pada model ini, Matahari dan
bintang-bintang lainnya diam, sedangkan planet-planet (termasuk Bumi)
bergerak mengelilingi Matahari. Hal ini dituliskannya melalui buku yang
berjudul De revolutionibus orbium coelestium (Mengenai revolusi
orbit langit). Model Copernicus ini disebut juga model heliosentris.
Model alam semesta selanjutnya berkembang dari model heliosentris.
Tycho Brahe, seorang astronom Denmark, berhasil
membuat atlas bintang modern pertama yang lengkap pada akhir abad ke–16.
Model alam semesta yang dibuat oleh Tycho Brahe ini dianggap lebih
tepat dibandingkan dengan model-model yang terdahulu karena model ini
berdasarkan pada hasil pengamatan dan pengukuran posisi bintang-bintang
yang dilakukannya di observatorium. Observatorium yang dibangun oleh
Tycho Brahe ini merupakan observatorium pertama di dunia. Penelitian
Tycho Brahe ini, kemudian dilanjutkan oleh Johannes Kepler.
Melalui data dan catatan astronomi yang ditinggalkan oleh Tycho Brahe,
Kepler berhasil menemukan tiga hukum empiris tentang gerakan planet.
Hukum Kepler tersebut dinyatakan sebagai berikut.
1. Hukum Pertama Kepler
Setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan Matahari berada pada salah satu titik fokusnya.
Garis yang menghubungkan Matahari dengan planet dalam selang waktu yang sama menghasilkan luas juring yang sama.

3. Hukum Ketiga Kepler
Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet itu dari Matahari.

Contoh soal
Jika perbandingan jarak planet X ke Matahari dengan jarak Bumi ke Matahari 9 : 1, hitunglah waktu yang dibutuhkan oleh planet X untuk satu kali mengedari Matahari.
Jawab
Diketahui rx : rb = 9 : 1

0 komentar:
Posting Komentar