Kamu
tentu menginginkan suatu kehidupan masyarakat yang aman, tenteram,
damai, dan terhindar dari berbagai pertentangan atau konflik bukan? Agar
hal itu bisa terwujud dalam masyarakat kita yang multikultural atau
majemuk, maka sudah seharus-nyalah kita menyatukan berbagai kemajemukan
itu agar terwujud integrasi dalam masyarakat.
a. Pengertian Integrasi Sosial
Bersatunya
perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat multikultural merupakan
salah satu penyebab yang akan membawa masyarakat ke arah integrasi.
Apakah integrasi sosial itu? Integrasi sosial adalah suatu proses
penyatuan antara dua unsur atau lebih yang mengakibatkan terciptanya
suatu keinginan yang berjalan dengan baik dan benar. Lebih lanjut jika
kita masukkan ke dalam kehidupan sosial, integrasi sosial dapat
diartikan sebagai suatu proses mempertahankan kelangsungan hidup
masyarakat sebagai sebuah sistem.
Sementara
itu, dalam konteks kehidupan secara nasional, integrasi nasional
merupakan suatu proses penyesuaian dan penyatuan berbagai kelompok
sosial yang berbeda-beda dalam suatu wilayah tertentu guna mewujudkan
kehidupan yang harmonis sebagai sebuah bangsa. Masyarakat multikultural
yang penuh dengan keragaman dan perbedaan jika dapat mencapai keadaan
terintegrasi akan membawa ke arah stabilitas dan harmonisasi kehidupan.
Hal inilah yang diinginkan dalam sebuah kehidupan bermasyarakat.
b. Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
Proses
penyatuan masyarakat memang tidak semudah membalik telapak tangan.
Perlu mempertimbangkan beberapa aspek yang menjadi persyaratan untuk
keberhasilan pengintegrasian masyarakat. Setidaknya ada kata sepakat
dari masyarakat yang hendak melakukan integrasi sosial ini. Sebagai
contoh, kamu dan beberapa temanmu, sedang melakukan pertemuan untuk
mengadakan studi banding ke sekolah lain. Setiap orang memiliki pendapat
dan pemikiran berbeda-beda dalam pertemuan tersebut. Jika perbedaan itu
dibiarkan saja, tentunya permasalahan ini tidak akan selesai. Nah,
kemudian bagaimanakah agar proses penyatuan pendapat tersebut akan
berhasil? Salah satu jalannya dengan mengadakan konsensus.
Jika
kita mencoba mengikuti pemikiran R. William Lidle, konsensus seperti
pada kasus di atas, pada hakikatnya merupakan sebuah konsensus tingkat
pertama sebagai prasyarat terjadinya integrasi masyarakat yang tangguh.
Menurut Lidle, integrasi masyarakat yang kukuh akan terjadi apabila berikut ini.
1) Sebagian besar anggota suatu masyarakat sepakat tentang batas-batas teritorial dari negara sebagai suatu kehidupan politik.
2)
Sebagian besar anggota masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur
pemerintahan dan aturan-aturan dari proses-proses politik dan sosial
yang berlaku bagi seluruh masyarakat di seluruh wilayah negara tersebut.
Selain
pendapat di atas, masih ada beberapa syarat yang mengindikasikan
berhasilnya suatu integrasi sosial. Menurut William F. Ougburn dan Meyer
Nimkoff, syarat berhasilnya integrasi sosial adalah sebagai berikut.
1) Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain.
2)
Telah dicapai konsensus bersama mengenai nilai-nilai dasar yang
dijadikan acuan utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3)
Nilai-nilai dan norma-norma dasar tersebut telah hidup dan berkembang
cukup lama dan konsisten, serta tidak berubah-ubah. Selain itu juga
telah dipahami, dihayati, dan diamalkan dengan pedoman yang sama oleh
seluruh warga negara atau warga masyarakat.
4)
Masing-masing individu dan kelompok sosial yang berbeda-beda mau dan
mampu mengendalikan diri, dan saling menyesuaikan diri satu sama lain.
5)
Selalu menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan untuk
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
6) Masing-masing pihak merasa memajukan pergaulan yang komunikatif dan akomodatif demi mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa
0 komentar:
Posting Komentar