Pengertian Kalor Laten - Ketika
suatu zat berubah menjadi wujud lain, diperlukan atau dilepaskan
sejumlah kalor. Kalor yang diperlukan atau dilepaskan per satuan massa
pada saat terjadi perubahan fase atau wujud disebut kalor laten.
Berdasarkan definisi tersebut, kalor laten dapat dicari dengan
persamaan:
L = Kalor laten (J/kg)
Q = kalor yang diserap/dilepas (J)
m = massa benda (kg)
Sekarang coba perhatikan air yang sedang dipanaskan, anda akan tahu bahwa air akan mendidih ketika suhunya 100°C pada tekanan 1 atmosfer atau kurang dan 100°C untuk tekanan yang lebih tinggi. Jika air yang sudah mendidih terus dipanaskan, maka air akan berubah menjadi uap atau gas, akan tetapi suhunya tidak akan bertambah.
Contoh lainnya adalah es yang sedang mencair. Ketika mencair, suhu es dalam bentuk padat akan sama dengan suhu saat baru menjadi air. Dua contoh ini menunjukkan bahwa pada saat terjadi perubahan wujud atau fase benda, tidak ada perubahan suhu atau kenaikan suhu yang terjadi. ¡ni tidak hanya terjadi pada saat air menguap atau es mencair, tetapi terjadi pada semua jenis perubahan wujud, seperti mencair, membeku, menguap, menyumblim, melenyap, atau pun mengembun.
Nah, berdasarkan peruhaban wujud tersebut, kalor laten mempunyai beberapa jenis. Apabila benda zat mengalami perubahan fase/wujud dan padat menjadi cair (mencair) kalor latennya disebut kalor lebur, sedangkan ketika membeku disebut kalor beku (LB). Besarnya kalor lebur saba dengan kalor beku. Kemudian, bila benda atau zat mengalami perubahan fase atau wujud dan cain ke uap (menguap), kalor laten yang menyertainya disebut kalor uap (La), sedangkan ketika mengembun disebut kalor embun yang besarnya sama dengan kalor uap. Sementara jika terjadi perubahan fase atau wujud dan padat menjadi gas (menyublim) atau sebaliknya, kalor laten yang menyertainya disebut kalor sublimasi. Persamaan kalor laten sangat diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan Asas Black.
L = Q/m
keterangan:L = Kalor laten (J/kg)
Q = kalor yang diserap/dilepas (J)
m = massa benda (kg)
Sekarang coba perhatikan air yang sedang dipanaskan, anda akan tahu bahwa air akan mendidih ketika suhunya 100°C pada tekanan 1 atmosfer atau kurang dan 100°C untuk tekanan yang lebih tinggi. Jika air yang sudah mendidih terus dipanaskan, maka air akan berubah menjadi uap atau gas, akan tetapi suhunya tidak akan bertambah.
Contoh lainnya adalah es yang sedang mencair. Ketika mencair, suhu es dalam bentuk padat akan sama dengan suhu saat baru menjadi air. Dua contoh ini menunjukkan bahwa pada saat terjadi perubahan wujud atau fase benda, tidak ada perubahan suhu atau kenaikan suhu yang terjadi. ¡ni tidak hanya terjadi pada saat air menguap atau es mencair, tetapi terjadi pada semua jenis perubahan wujud, seperti mencair, membeku, menguap, menyumblim, melenyap, atau pun mengembun.
Nah, berdasarkan peruhaban wujud tersebut, kalor laten mempunyai beberapa jenis. Apabila benda zat mengalami perubahan fase/wujud dan padat menjadi cair (mencair) kalor latennya disebut kalor lebur, sedangkan ketika membeku disebut kalor beku (LB). Besarnya kalor lebur saba dengan kalor beku. Kemudian, bila benda atau zat mengalami perubahan fase atau wujud dan cain ke uap (menguap), kalor laten yang menyertainya disebut kalor uap (La), sedangkan ketika mengembun disebut kalor embun yang besarnya sama dengan kalor uap. Sementara jika terjadi perubahan fase atau wujud dan padat menjadi gas (menyublim) atau sebaliknya, kalor laten yang menyertainya disebut kalor sublimasi. Persamaan kalor laten sangat diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan Asas Black.
0 komentar:
Posting Komentar